Minggu, 23 Mei 2010

PERKEMBANGAN IDENTITAS ANAK

Selama dalam proses kanak-kanak, terjadi perubahan dan perkembangan pada fisik, kognitif dan psikososial yang saling terkait satu sama lain. Pada masa kanak-kanak awal, anak belajar dengan melihat dan mencoba langsung apa yang diamatinya. Kemudian, pada perkembangan selanjutnya pemikiran anak berkembang, anak mulai memahami sesuatu lewat benda-benda yang nyata. Menurut Piaget, pada masa itu berarti anak memasuki fase operasional konkrit, dimana anak mulai mengidentifikasikan diri dalam tatanan hidupnya.

Pada usia sekolah dasar, anak mulai mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang individu yang aktif. Dalam hal ini dia akan mencari tahu siapakah dirinya yang sebenarnya, untuk apakah dia menjalani rutinitas dan pada masa inilah anak mulai belajar untuk mengenal lebih jauh siapakah dirinya.

Anak pada kelas rendah sekolah dasar cenderung masih belum bisa berpikir tentang hal yang abstrak. Pengaruh mental, dalam hal ini mengedepankan perasaan, menjadi hal utama yang menjadi masalah dalam perkembangan pemikirannya. Orang tua berperan penting dalam adaptasi terhadap lingkungan barunya. Seiring dengan terbiasanya mereka pada lingkungan yang baru, anak mulai mendapatkan tempatnya di dalam kelas. Posisi mereka biasanya terpengaruh dari seberapa besar rasa percaya diri yang mereka punya. Kecepatan adaptasi akan membuat anak cepat dalam berpikir dan mengembangkan kemampuan interaksinya.

Pada kelas tinggi sekolah dasar, anak sudah dapat menggunakan logikanya untuk berpikir. Mereka berusaha memecahkan masalah dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya. Penguasaan pengetahuan akan berdampak pada kecepatan anak untuk menemukan masalah, berpikir dan memecahkannya. Anak mulai menemukan konsep dirinya untuk berpikir ke depan. Lingkungan kelas akan mempengaruhi perubahan perilaku dan mentalitas dalam bergaul. Posisi dalam kelas adalah hasil dari identifikasi kapasitas mereka dalam interaksi sosial pada tingkat kelasnya. Kepercayaan diri yang tinggi akan membuat mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menempatkan dirinya pada posisi yang tinggi pula. Hal ini berguna bagi peningkatan cara pandang dan cara berpiir anak.

Nah, pada masa ini anak memerlukan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya untuk mengembangkan tingkat berpikir anak. Dengan pemberian kepercayaan, maka anak akan merasa dihargai dan berusaha untuk menghargai orang lain dalam interaksi. Tentu saja hal ini akan berdampak langsung pada pembentukan karakter mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar