Senin, 03 Mei 2010

Perkembangan Bahasa Anak


Apa itu Bahasa ?

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi, baik lisan, tulisan maupun tanda yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa yang digunakan manusia bersifat generatif atau diciptakan. Penciptaan tidak terbatas adalah kemampuan untuk memproduksi sejumlah kalimat tak terbatas yang bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan. Semua bahasa manusia mengikuti aturan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis.

1. Fonologi ialah studi yang mempelajari tentang sistem bunyi-bunyian bahasa. Ketentuan-ketentuan dalam fonologi menjamin bahwa urutan bunyi tertentu akan terjadi (misal: sp, ba, atau ar) dan yang lain tidak akan terjadi (misal: zx atau qp)

2. Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem; morfem ialah serangkaian suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa terkecil.

3. Sintaksis adalah bagaimana kata-kata dapat dikombinasikan untuk membentuk ungkapan dan kalimat yang dapat diterima. Suatu konsep yang kaitannya erta dengan sintaksis adalah tata bahasa (grammar)

4. Semantik adalah makna dari kata atau kalimat. Setiap kata punya ciri semantik. Misalnya gadis dan wanita punya makna semantik yang sama yaitu berjenis kelamin perempuan, namun berbeda dalam makna umur. Setiap kata punya batasan semantik saat bagaimana kata-kata tersebut dapat digunakan dalam kalimat.

5. Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat. Ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa saja yang dikatakan, kepada siapa, dan bagaimana mengatakannya.


Perkembangan Bahasa Pada Anak

Penguasaan bahasa pada anak melewati beberapa tahap, antara lain :

ü Lahir – 2 bulan

Bayi akan menangis ketika lapar dan cenderung mengikuti arah suara.

ü 2- 6 bulan

Bayi mulai berceloteh, tertawa, berteriak riang, mengeluarkan suara-suara lucu.

ü 7 – 12 bulan

Mengucapkan ’ba’, ’da’, ’ka’ dengan jelas, mengulang beberapa suku kata, mulai mengerti kata ’tidak’, mengikuti instruksi sederhana seperti ’bye-bye’ atau main ’ciluk baa’.

ü 12 – 18 bulan

Mengucapkan dua-tiga patah kata bermakna, menunjuk objek-objek yang dilihat di buku dan dijumpainya setiap hari, mengucapkan dan meniru kata yang sederhana dan sering didengarnya dan mengekspresikannya, menghasilkan kurang lebih 10 kata yang bermakna.

ü 18 – 24 bulan

Perbendaharaan kata mencapai 20 kata, mulai sering mengutarakan pertanyaan sederhana seperti ’mana’, ’dimana’, dan memberikan jawaban singkat seperti ’tidak’, ’disana’, ’disitu’, ’mau’.

Kata-kata yang diucapkan masih sering tidak jelas, misalnya ’balon’ jadi ’aon’, ’roti’ jadi ’oti’, mulai menggunakan kata-kata yang menunjukkan kepemilikan seperti ’punyaku’.

ü 2 – 3 tahun

Menguasai 20-30 kata, senang bicara sendiri, kata-kata yang baru didengarnya untuk dipelajari secara diam-diam, mulai mendengarkan pesan-pesan yang penuh makna, lancar dalam bercakap-cakap meski pengucapannya belum sempurna, tertarik mendengarkan cerita yang lebih panjang dan kompleks, bisa menggunakan kata ’aku’, ’saya’, ’kamu’ dengan baik dan benar, mengerti perbedaan antara yang terjadi di masa lalu, masa kini dan yang akan datang.

ü 3 – 4 tahun

Mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah, mengenali kata-kata baru dan terus berlatih untuk menguasainya, mulai mengenali konsep-konsep tentang kemungkinan, kesempatan dengan ’andaikan’, ’mungkin’, ’misalnya’, ’kalau’.

Perbendaharaan katanya makin banyak dan bervariasi, menggunakan kalimat yang utuh, makin sering bertanya sebagai ungkapan rasa keingintahuan mereka.

ü 5 – 6 tahun

Kosakata mencapai 10.000 kata, dapat menkoordinasikan kalimat sederhana.

ü 6 – 8 tahun

Kosakata terus bertambah cepat, lebih ahli menggunakan aturan-aturan sintaksis, dan keahlian bercakap meningkat.

ü 9 – 11 tahun

Telah mampu mendefinisikan kata mencapai tingkat sinonim dan strategi saat berbicara semakin bertambah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar